SNMP merupakan spesifikasi komunikasi yang menjelaskan bagaimana informasi manajemen dipertukarkan antara aplikasi manajemen jaringan dengan agen manajemen. Terdapat beberapa versi dari SNMP, tetapi yang populer adalah SNMPv1 dan SNMPv2.
Arsitektur manajemen jaringan SNMPv1 terdiri dari:
- Network Management Station (NMS) – Workstation dimana aplikasi manajemen jaringan berada
- Aplikasi manajemen jaringan SNMPv1 – Meminta informasi pada agen manajemen dan memberi informasi kontrol pada agen.
- Management Information Base (MIB) – Memuat informasi yang dapat diambil dan dikontrol oleh aplikasi manajemen.
- Agen manajemen SNMPv1 – Memberi informasi yang dimuat dalam MIB pada aplikasi manajemen dan dapat menerima informasi kontrol.
Atribut dari objek yang dikelola dapat dimonitor atau diatur oleh aplikasi manajemen jaringan menggunakan operasi-operasi sebagai berikut:
- GET_NEXT_REQUEST – Meminta komponen objek berikutnya dari suatu tabel atau daftar dari suatu agen
- GET_RESPONSE – Merespons get_next_request, get_request, atau set_request
- GET_REQUEST – Meminta nilai dari suatu komponen objek dari suatu agen
- SET_REQUEST – Mengeset nilai dari suatu komponen objek pada suatu agen
- TRAP – Mengirim trap (event) secara asinkron ke aplikasi manajemen jaringan. Agen dapat mengirimkan sebuah trap ketika suatu kondisi terjadi, misalnya perubahan state dari suatu perangkat, kegagalan perangkat, atau inisialisasi agen.
Atribut utama dari SNMP adalah:
- Mudah untuk diimplementasikan
- Tidak membutuhkan banyak sumber daya memori dari perangkat
Event dikendalikan oleh trap yang disebabkan oleh parameter-parameter tertentu dari perangkat. Parameter-parameter tersebut bisa berupa parameter generik atau pun parameter yang dimiliki vendor tertentu.
Sedangkan, kelebihan dari SNMPv2 adalah:
- komunikasi antar NMS yang meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas dari suatu jaringan yang dikelola
- peningkatan keamanan dengan adanya:
- enkripsi (berdasar pada Data Encryption Standard (DES))
- autentikasi
- otorisasi
- peningkatan efisiensi dan performa dengan adanya bulk transfer yang menyebabkan manajemen jaringan dapat dijalankan pada jaringan WAN dengan bandwidth kecil.
- mendukung protokol jaringan selain UDP/IP, seperti OSI, NetWare IPX/SPX, dan Appletalk.
Alternatif protokol manajemen jaringan adalah Common Management Information Protocol (CMIP). CMIP dikembangkan untuk menutupi kekurangan-kekurangan SNMP. Meskipun demikian, CMIP secara signifikan membutuhkan lebih banyak sumber daya sistem daripada SNMP. CMIP juga relatif lebih sulit untuk diprogram dan didesain hanya berjalan pada protokol ISO, padahal protokol yang saat ini banyak dipakai adalah protokol TCP/IP.
Fitur unggulan dari CMIP adalah agen dapat menjalankan suatu task tertentu berdasarkan nilai dari suatu variabel atau kondisi tertentu. Dengan SNMP, hal tersebut harus dijalankan oleh pengguna karena agen SNMP tidak menganalisa informasi yang didapatkannya.
0 komentar:
Posting Komentar